Menyelami akhir masa muda sebagai mahasiswa adalah masa-masa pelik terindah yang jika suatu hari nanti dikenang, akan membuat senyum terkembang tak henti. Nah, di detik-detik masa semau-gue yang ga akan berlangsung lama ini, rasanya tidak ada salahnya mengenang mereka yang special.. yang selalu hadir tak terduga diantara beratnya menjadi mahasiswa semester akhir.
Yes, beruntungnya saya bertemu dengan teman saya yang satu ini, Nuwailah Rochmah Rufqoti atau panggil saja namanya Wella. Mahasiswa tingkat akhir yang baru saja menginjakkan kaki di angka 22 tahun ini adalah the greatest sharing fella deh.
Wella |
Kenapa begitu? kontributor terbesarnya mungkin karena adanya banyak kesamaan minat dan hobby. Sesimple itu juga kami bisa dekat pada awalnya. Yap, hal pertama yang membuat kami dekat adalah hobby membaca komik detektif conan yang kebetulan didistribusikan oleh teman sekelas kami, ferry saat masa sekolah abu-abu beberapa tahun silam. Hal yang favorit dari komik tersebut yang sering kami bahas adalah kecerdikan serta kebodohan tingkah Sinichi Kudo dan Heiji Hattori saat mereka bertemu, apalagi saat berhadapan dengan Ran Mouri dan Kazuha sebagai lawan karakter mereka.
Memasuki masa perkuliahan, ternyata tidak membuat kami putus komunikasi hingga sekarang. Apalagi tak disangka-sangka kami malah masuk dalam kereta yang sama, kereta bernama Sastra Inggris meskipun duduk dalam gerbong yang berbeda. Wella adalah Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya yang katanya sih, sekarang udah berubah jadi UIN Surabaya ya? ya itulah.
Wella adalah lagi-lagi the greatest sharing fella yang paling kece saat kami bertemu di sela-sela liburan dalam reuni kecil bersama gang SMA. ketika semua teman kami tidak menemukan banyak kecocokan topik saat mengobrol, kami malah asyik membahas materi-materi yang sudah dan akan kami terima di sepanjang semester kuliah.
Kebiasaan berbagi ini akhirnya berlanjut dan berguna sekali di penghujung masa perkuliahan seperti sekarang ini, terutama disaat kami sama-sama tengah berjuang keras melawan virus paling mematikan bernama 'kemalasan'. Tidak perlu menunggu lama datangnya masa liburan untuk berceritera, temuan teknologi bernama internet yang beranak pinak menjadi beragam social media pun cukup ampuh menjembatani kebiasaan berbagi kami. Sebut saja chat facebook, yang sesekali menemani sharing-time kami. selain facebook, sms secara berkala serta telepon berjam-jam juga dijabanin kalo memang sedang berpulsa hahaha.
me and wella at Mc Donalds Sidoarjo |
Tapi, apa sih yang emang lagi hot diobrolin sampe segitunya? tentu saja santapan topik baru kami yang selalu menghantui dimana pun kami pergi. Meskipun selera kami sama, namun santapan topik kali ini bisa jadi memiliki tingkat keunikan yang berbeda satu sama lain. Membicarakannya semacam tidak ada habisnya, jika ada waktu kosong yang mempertemukan kami. Skripsweet atau Sweethesis, terserah kalian menyebutnya apa adalah santapan tersebut. Mengusung tema Victorian Age dan Queer Theory yang tentu saja tidak saling bertabrakan terkadang membuat kami tertawa ngilu mengingat keduanya yang harus segera diselesaikan semester ini juga.
Sebenarnya bukan bobot topik skripsweetnya sih yang penting dikala kami membahasnya bersama. Adalah hal kecil yang terkadang tanpa sadar berkontribusi besar pada kehidupan kitalah yang justru lebih berharga dan special, seperti sebuah kalimat membangun, memotivasi dan menguatkan yang akhirnya membuat kami saling bertukar kegelisahan berikut kebahagian bersama.
Terima kasih Wella, atas setiap kehadirannya di tengah-tengah kegilaan akhir masa muda ini. Terima kasih atas segala tumpah ruah yang terlontar dan terdengar. Semoga semester ini, kita akan sama-sama lulus dan mendapatkan tiket menuju wilder world, hahaha.
on the craziest moment with wella - Mc Donalds, 9 April 14 |
Anyway, happy birthday juga untuk yang kesekian kalinya yaa, always be there as the greatest sharing fella ever!
best regards,
@fatimahghaniem
Malang, 4 June 2014
No comments:
Post a Comment