Saya menemukan banyak tweet kpribadian di akun astrologi @Leo_Rising, dan tweet dibawah ini yang paling mengena banget menurut saya!
Seberapa banyak hal buruk yang terjadi pada kehidupan pribadi saya, selalu saya coba untuk berkata dan bersikap, "I am fine" ke semua orang terdekat bahkan termasuk kedua orang tua saya. Seringkali saya malah memilah-milah mana yang bisa saya ceritakan, ketika akhirnya saya tidak kuat menahannya. Banyak yang bilang saya itu orangnya tahan banting dan kuat, sebenarnya saya rapuh sekali lho dan saya malu memperlihatkannya. Sama halnya kenapa saya memilih menutup diri dan mengatakan "it is not hurt" Memang kadang-kadang terlihat rumit, tetapi ini serasa bawaan yang susah diotak-otik pikiran dan hati. (ngoook~)
Mengutip tweet penilaian @Leo_Rising diatas, saya tidak hanya retweet, tapi menganggukkan kepala. Move on itu bukan hal yang mudah, memang. Ada banyak kenangan yang sayang untuk dihapuskan, since it is unchangeable. Itu saja sih alasannya kalo menurut saya, makanya saya setuju pake sekali sama tweet @karniass berikut,
Mau move on dari masa lalu? yakin? masa depan itu ada juga karena masa lalu kan ya. Gejala ga move on masih acceptable kok kalau masih dalam area normal. Big no tentu saja, kalo kamu ga mau move on cuma karena bawaannya mending milih mati aja daripada ngelepasin seseorang. Oh ayolah, kamu hidup apa mati pun, orang yang ga kamu move on-in mana peduli? Ada juga banyak contoh kasus move on yang inconsistency. Kamu pilih untuk move on, tapi kemudian kamu bawaannya galau di timeline dan me-retweet postingan galau akun lain. Sama aja boong kan? Jadi mending ga move on atau move on?.
Saya punya penilaian tersendiri tentang ga move on. Kriteria ga move on yang saya maksud untuk disetujui ini adalah gejala ga move on normal dan tidak akut! Kamu sudah perlahan-lahan mengurangi intensitas kepo twitter dan jarang mengetik kata-kata galau, walaupun kamu menyimpan banyak kenangan dalam sebuah foto, sepanjang jalan kenangan atau bahkan rekaman film yang bergerak indah dan lancar dalam memori otakmu itu bukan berarti kamu gagal move on. Selama kamu bisa terbiasa dan merasa merdeka tanpa perlu bergantung mengkonsumsi hal-hal berbau doi, bersama kenangan itupun kamu bisa hidup dengan baik bukan. Jadi, berhentilah berkicau tentang move on, jalani saja dan nikmatilah. Cukup hati kamu saja yang dibereskan, bukan hidupmu ya.
(fatimahghaniem - 5 Januari 2013)
No comments:
Post a Comment