Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?
Bisa jika kamu pernah merasa hancur lebur setelah ditebas habis badai topan
Benar, Duniaku mendadak runtuh karena peluru ketakutan yang ditebarkan oleh orang-orang di sekelilingku,
Rupanya keletihan juga berimbas pada kekuatan batinku,
Aku jatuh tersungkur, merengek dan mengais menanam penyesalan
Dikarenakan duri yang kutanam selama beberapa bulan terakhir ini.
Ah, aku terlihat bodoh menghadapi realita,
Lihat! Teori yang telah kuarsip rapi saja sedang menertawakanku dengan sombongnya,
Ternyata kamu mudah ya dilenyapkan, katanya kemarin.
Kau memang pantas untuk itu!
Berapa kali kamu sudah mengeluh kemarin? Tak terhingga!
Dan lagi-lagi kamu jatuh dalam lubang perhatiannya kan?
Selalu begitu, menguatkanmu untuk maju.
Kapan kamu mau berdiri dan bangun sendiri?
Hahaha, berisik sekali kamu, aku sedang bekerja membangunnya!
Akan lebih mudah jika kamu diam tidak berkomentar!
Cih, perkara kecil karena sebuah angka saja kamu jatuh tersungkur,
Lalu bagaimana kamu hidup tanpa aku?
Kamu pasti sekarang sudah mati menangis dalam kesendirian.
Baiklah, teruskan saja ocehanmu,
kamu kuarsipkan memang untuk menjadi pengingatku yang paling hebat.
Membantuku untuk tetap selalu berfikir positif dalam setiap langkah yang ku ambil,
Seperti halnya hari ini, caramu mengingatkanku membawaku pada sebuah keberuntungan,
Kamu selalu membuatku bersyukur karena telah mengarsipkan kamu,
Membuatku bersyukur untuk kembali mencintai Tuhan beserta setiap keajaiban yang dibawanya kepadaku,
Hey arsip teoriku, kamu, dan kedua orang tuaku,
Terima kasih atas dukungan kalian,
Terima kasih atas nasihat kalian,
Terima kasih atas perhatian kalian,
Terima kasih juga karena kalian selalu ada disisiki sampai detik ini,
Aku mencintai kalian beserta setiap jengkal kata-kata yang kalian salurkan untukku.
Mari, arsipkan teorimu dan pahami siapa kamu!
(fatimahghaniem - 9 Januari 2013)
No comments:
Post a Comment