Sunday, June 2, 2013

The Inspiring Best Friend

   There is a lot of things you can take a lesson, indeed. Seperti halnya beberapa hari ini, ah tidak sepanjang masa perkuliahan ini, saya sangat bangga mengenalnya.

    Berawal dari perbincangan tidak penting jumat malam lalu, rasanya ingin sekali terbang ke masa-masa awal perkuliahan. Dimana dulu saya hanyalah seorang anak lulusan SMA ingusan yang tidak tahu-menahu dunia perkuliahan, beserta hedonisme organisasi dan pergaulannya. Ah, saya memang cupu sekali dulu!

    Tidak, tentu saja saya tidak menyesali menjadi diri saya yang sekarang ini. Justru saya sangat menikmati dan bersyukur setiap proses yang saya jalani menjadi diri saya yang sekarang ini. Hmm.. memang seperti apa sih saya sekarang? No! saya bukan siapa-siapa dan memang ga perlu menjadi siapa-siapa untuk mendapatkan seorang teman yang sangat luar biasa sepertinya, the person who always inspires me to be a better person day by day!

    Sebenernya saya pernah membahas tentang dia di postingan awal tahun ini, tapi gapapalah ngomongin dia lagi, terus kalo kamu emang pengikut setia blog tidak jelas ini pasti tahu siapa, hoho.

    Mari sebut saja dia, Tiyas-bukan nama sebenarnya, adalah seorang gadis yang tumbuh dengan latar belakang keluarga yang sama dengan saya, well maksudnya sama-sama anak tunggal! Kami punya paham yang sama dalam beberapa hal untuk mengarungi dunia perkuliahan yang semakin kesini semakin membosankan karena beban organisasi yang terus menghimpit di tengah gentingnya mengejar gelar sarjana kami. Well, sebenarnya yang membuat saya sangat takjub dengan pribadinya bukan hanya dari segi bagaimana Tiyas mampu membagi waktunya antara organisasi, keluarga dan kuliah beserta kehidupan hedonisme ala anak kos yang kami lakukan beberapa kali demi menghilangkan kejenuhan kehidupan kuliah, tetapi juga ketegarannya dalam menghadapi badai kemelut anak muda yang ada dan tinggal begitu nyamannya dalam relung hatinya selama 3 tahun masa kuliah ini. Ah, saya ga sanggup menceritakan kisahnya disini bahkan menggunakan nama samaran. Selain hanya akan membuat kalian menangis, saya ga mau membuat si Tiyas tertawa terbahak-bahak ke-GR-an membaca postingan ini!

    Ini seriusan lhooo, orang yang denger ceritanya itu kemungkinan 99,99% bakal terharu dengan ketegarannya, sedangkan si empunya cerita malah ketawa terbahak-bahak karena heran dengan respon pendengar. Perlukah kejiwaanmu diperiksa? hahaha tentu tidak, disanalah letaknya saya, sebagai orang yang (semoga) paling mengenalnya, mendapatkan banyak pelajaran berharga darinya. Thank you for these long journey!!

  Yang bisa nebak who is Tiyas adalah orang-orang beriman yang berada disekitar kami, hahahahaha

for the lovely warmest best friend ever
@fatimahghaniem - 2 June 2013