Thursday, January 24, 2013

Hari ke-24 : Alam Pun Bertasbih

Langit dini hari menyapa seraya bertasbih
Tatkala sang fana mulai berdzikir dengan lirih
Bintang berkilauan kedipkan cahayanya
Selayak malaikat bertasbih untuk ridhonya
                        Fenomena ilahi damaikan hati yang bimbang
                        Nurani berkata anggunnya sang bulan
                        Meskipun gelap akan diganti terang
                        Detik menjelang terang tak terungkapkan
Suara emas muadzin mampu getarkan kalbu
Alam bersahutan agungkan asma Allah
Semburat fajar yang merekah terlekat di angkasa-Mu
Gerakkan bibir untuk bertasbih, subhanallah..
                       Sebagian manusia tersada untuk bersuci
                       Bersiap sholat menghadap panggilan-Mu
                       Alam pagi ciptakan goresan bernuansa surgawi
     Angin pagi yang sejuk menyapa rerumputan bergoyang
     Seolah ikut sembayang Menghadapmu             
Sungguh besar keagunganmu, ya Robbi..
Ketika alam pun ikut bertasbih



P.S. : Yang merasa puisi diatas aneh, ada? boleh kok dilemparkan komentarnya dibawah postingan ini atau dimanapun sesuka anda asal bisa nyampe ke saya, ya. Saya akui, daridulu paling ga bisa bikin puisi. Puisi ini pun saya temukan di buku tulis Bahasa Indonesia saya saat duduk di kelas 10 sekitar 4,5 tahun silam. Ada sekitar 3 puisi yang ditugaskan saat itu, tapi saya rasa yang ini yang lebih cukup layak publish dari pada yang lain -___- 

Anyway, I should thank to @malessinau for this. Ingat sekali saya, dia adalah masterpiece puisi saat SMA dulu, dari tulisan berikut cara baca. Bahkan dulu Ia pernah menjuarai Musikalisasi Puisi tingkat kabupaten Pasuruan. Well, dialah sahabat yang mau membantu saya menyelesaikan tugas puisi diatas. Thank you, san. Thank you juga buat kamu yang nyempetin baca dan berkunjung di blog saya.

(fatimahghaniem - 24 Januari 2013)

Wednesday, January 23, 2013

Hari ke-23 : Dubidu Durian

Agak gimana gitu deh akhir-akhir ini sama buah maha legendaris bernama durian. Tengok kanan-kiri di sepanjang jalan, isinya durian semua. Tidak hanya di sepanjang jalan, di beberapa blog list saya milik itamitum dan fakhri's scribble juga nulis tentang durian. Setelah ditelisik, baru ngeh kalo sekarang lagi musim durian. Selamat berkuasa deh, wahai sang biduan durian!

Omong-omong, saya baru sadar penyuka durian di muka bumi ini banyak jika dibandingkan dengan yang tidak suka. Asal comot sampel sih, tetapi dari dua pemilik blog diatas (termasuk keluarga dalam cerita mereka) ditambah hampir seluruh keluarga saya, adalah orang-orang penikmat durian nomer satu. Nah, kalo dibandingkan dengan eksistensi kakak sepupu saya, sebagai the only one yang paling anti sama yang namanya durian, maka mungkin perbandingannya 25 : 1. Emang itu bener? ya anggap saja begitu deh biar ga ribet, namanya juga asal comot sampel.

Yang paling saya suka dari durian itu sebenarnya cuma satu, waktunya berkuasa didepan kakak sepupu saya yang notabene benci setengah mampus sama yang namanya durian. Segala macam bentuk makanan berperisa durian pun, dia ga suka. Well, saya jadi melihat kesempatan emas, kalo ada makanan atau minuman enak di rumah tinggal saya bilang "ini ada duriannya lho, enak banget. Mau?" responnya cuma satu dan selalu sama; "Yek!" dan langsung ambil langkah seribu. Padahal sebenarnya ga ada durian di dalamnya, haha. 

Kakak sepupu saya ini terbilang parah sekali phobia duriannya, dulu pernah dia muntah 2 kantong plastik hanya karena mencium bau durian dalam radius 10 meter! Padahal udah sukses tersembunyi di ujung dapur belakang rumah tapi dia udah huek-huek tepat setelah masuk membuka pintu depan rumah. Luar biasa deh!

Keluarga saya dulu juga hobby sekali pergi ke tempat perkebunan durian ketika sudah musimnya durian seperti ini, klau sekarang sih jarang bahkan hampir ga pernah. Hal yang paling disyukuri oleh kakak sepupu saya sekian tahun terakhir. Saya jadi ingat pertama kali saya makan durian dulu, saya sampe harus dipaksa buka mulut dan dicekoi durian oleh tante saya. Kenapa harus gitu? Ini ga tau karena kualat kakak sepupu saya atau emang bawaan, tapi saya agak kurang tahan kalo sama durian.

Bukan, bukan berarti saya benci durian. Saya biasa-biasa aja, bukan pecinta ataupun pembenci durian. A simple trouble setiap kali saya makan durian, ambillah 2-3 biji itu udah bikin saya geliyengan, pusing ga karuan. Jangankan makan, baunya aja super sekali. Pertama bikin pusing, lama-lama bikin eneg. Kemarin pun, ketika saya melihat berjajar-jajar orang jualan durian, saya harus tahan nafas kalo ga mau saya pingsan dijalan. Baunya itu nusuk sekali di hidung sampai ke kepala. Oh, durian kamu nyiksa sekali..

Bicara durian olahan, seperti permen, es berperisa, roti durian dan lain sebagainya sebenarnya saya suka-suka aja. Meskipun awalnya rada, "aduh duren!" tapi ya saya makan juga, cuma kalo sampe bau duriannya ada dan menyengat, saya harus makan dengan kondisi hidung tersumpal! Memiliki indra penciuman yang rada bermasalah seperti saya memang susah, terkadang sulit membaui sesuatu tetapi ga pernah tahan dengan bau menyengat dan menusuk hidung.

http://pelancong-medan.blogspot.com

Well, ternyata warna-warni cerita durian itu banyak sekali ya, dan beragam! Ini cerita durianku, bagaimana ceritamu? *nyomot iklan*

(fatimahghaniem -  23 Januari 2013)

Tuesday, January 22, 2013

Hari ke-22 : Selamat Ulang Tahun

Aku menemukan sebuah diary lusuh yang sudah sekian tahun tak tersentuh. Aku mulai membukanya, mencoba menyelami kenangan yang tertulis disana kala masa itu. Aku mulai tersenyum-senyum sendiri, menertawakan kebodohan demi kebodohan yang pernah ku tulis disana. Namun, tiba-tiba aku tersentak membaca halaman ketiga dari buku diary itu. Disana secara mengejutkan tercetak namamu beserta ukiran pertemuan terakhir kita, 6 tahun silam.

Dalam diary setebal itu, hanya ada 5 baris yang menceritakanmu. Tetapi, dengan itu saja mampu mengantarku pada memori yang selama ini paling kuhindari untuk kujamah. Karena aku tahu, memori ini akan menjalar cepat layaknya bisa ular yang menyebar dalam tubuh melalui darah, menyerang diriku habis-habisan hingga lumpuh karenanya.

Secepat itulah memori-memori pertengkaran kecil kita dulu memutar dalam bioskop otakku. Pertengkaran-pertengkaran tak berujung, saling tuduh yang selalu berakhir dengan kemarahanku, bahkan saling tidak sapa. Sangat kekanak-kanakan sekali kita dulunya, tak pernah mau mengalah siapa yang harus minta maaf terlebih dulu. Kalau bukan karena wali kelas kita yang sudah kepalang lelah mendamaikan kita, tak akan ada kata maaf meluncur dari mulut kita berdua.

Aku jadi tertawa, mengingat pertemuan terakhir kita. Sungguh keajaiban sekali kamu melontarkan kata maaf itu terlebih dulu, atau mungkinkah karena kamu tahu kita tak akan pernah bertemu lagi seperti sekarang ini?

Besok tanggal 22 januari ya? Suara hatiku ini sukses membuatku kembali terlempar ke dalam lubang kenangan masa lalu. Ketika seseorang tengah mencari data tentangmu dan kamu tak mau memberinya. Dengan gigih, ia menemukan data dirimu di tumpukan buku-buku di lemari kelas kita dulu. Namun, sepertinya ia membutuhkan kepastian dan kembali memilih untuk bertanya padamu, “Kamu lahir tanggal 22 Januari kan? seperti yang tertulis di buku ini,” katanya sambil menyodorkan sebuah buku tulis bersampul cokelat.

“Anggap saja begitu, itu tidak penting,” jawabmu sambil lalu, dan kembali bergurau dengan sahabatmu.

“Kamu ini, itu kan untuk keperluan pendataan. Tentu penting! Cepat katakan yang sebenarnya!”

Sungguh aku jengkel sekali melihat tingkahnya yang sok dan tak peduli saat itu, maka serta merta kukatakan, “Ya sudah li, kalau dia ga mau. Ga penting juga data dia buat Pak Imron.”

Aku tahu dia pasti balas mencerca dan aku sudah siap melawan seperti biasanya. Tetapi aku salah, kali ini ia tidak biasanya. Ia hanya diam dan melengos pergi meninggalkan kelas. Amalia, temanku yang tadi menanyakan untuk pendataan malah dengan polosnya berlari mengejarnya demi mendapatkan kebenaran data tersebut.

Hari itu ya, Aku tertawa mengingatnya, tentu saja ia tak akan berani mencari masalah lagi setelah ancaman dari Pak Imron, wali kelas kami untuk membantuku menciptakan kedamaian kelas dan bukannya bertengkar denganku sebagai partner pimpinan kelas. Ya, aku ketua kelas dan dia adalah wakilnya.

Aku menghela napas panjang, takut sesak nafas karena memori-memori itu kembali berkeliaran. Menimbulkan beribu tanya yang tak pernah ada jawabnya, kapan kita akan bertemu lagi?

Kututup kembali diaryku dan meletakkannya ditempat yang seharusnya tersembunyi dan susah kutemukan nantinya. Berharap dengan begitu, kenangan yang tersingkap itu kembali tidur tenang.

30 menit telah berlalu dan aku belum bisa terlelap. Penujuk waktu sudah menunjuk angka 12, aku tersenyum. Baiklah aku menyerah, sehari ini saja ku biarkan kamu meraja lela di istana memoriku. Silahkan menari dan menyanyi sepuasmu, anggap saja ini kado untukmu. Terlepas dari benar tidaknya leluconmu, aku mengirim sebuah doa untukmu yang entah dimana sekarang. Sudah saatnya tidur, aku pun segera memejamkan mataku. Namun sebelum itu, bibirku mengatankannya dengan lirih, “Selamat Ulang Tahun, Theo!”


(fatimahghaniem - 22 Januari 2013)

Hari Ke-21 : Bioskop dan Angka 21

Siapa yang belum pernah ngerasain nonton film di bioskop? Cepet angkat tangan! Mungkin memang masih ada orang-orang yang belum merasakannya, tetapi kebanyakan pasti sudah. Apalagi buat kamu-kamu yang sekarang berada di bangku SMA atau perkuliahan, Bioskop adalah salah satu tempat paling asyik untuk menghabiskan akhir minggu bareng sahabat, keluarga ataupun pacar.

taken from http://www.neighborhoodnotes.com

Well, sebenarnya posting kali ini bukan bermaksud cerita pengalaman nonton bioskop kok, tetapi lebih ke bioskop itu sendiri. Saat ini banyak sekali kan bioskop-bioskop tersebar diseluruh pusat perbelanjaan di Indonesia, namanya pun beragam dari Cinema 21, 21 Cineplex, XXI dan lain sebagainya. Pernah kepikiran ga, kenapa sih bioskop kok pake angka 21? Berangkat dari pertanyaan yang bikin penasaran inilah, saya hadirkan postingan ini. Thank you buat pemilik blog upil keren yang udah kasih pencerahan mengenai why it should be 21?

taken from http://www.jakartaexpat.com


A simple answer, ternyata angka 21 muncul disebabkan oleh ukuran layar yang dipergunakan bioskop-bioskop tersebut yakni dengan rasio panjang:lebar sama dengan 21:9. Memang benar juga sih, jika kita bandingkan layar LCD di rumah sepanjang dan selebar apapun tetep ga bisa disandingkan dengan LCD layar super duper besar seperti halnya di bioskop. Jadi ga salah dong, perusahaan-perusahaan yang mengorganisir bioskop di berbagai negara menggunakan istilah 21 untuk menjadikannya sebagai daya tarik keunikan nonton film di bioskop dibandingkan dengan sekedar nonton film di tv atau di laptop.

taken from http://upilkeren.blogspot.com

Kalo gegara baca ini kamu pengen nonton film, jangan lupa bawa penggaris ya! Kali aja bisa bantu buat ngebuktiin bener apa gak informasi ini. Ya sudah segitu saja dari saya, yang mau tahu lebih jelas lagi langsung klik aja gambar diatas! Selamat menonton!

(fatimahghaniem - 22 Januari 2013)

Monday, January 21, 2013

Hari ke-20 : Unleash Your Imagination

Unleash your imagination adalah trademark sebuah live-journal bernama Fanfiction. Buat kamu yang sudah tahu, pasti ga asing lagi deh sama situs yang sempat terkenal di penghujung tahun 2007 lalu. Situs ini masih aktif kok anyway sampai sekarang, bahkan membernya semakin bejibun angkanya meskipun kebanyakan menjadi pasif akhir-akhir ini.

Fanfiction adalah situs berkumpulnya para imanjiner, kalo menurut saya. Sebab, esensi dari fanfiction sendiri, sesuai dengan trademarknya, menjadi wadah menampung semua imajinasi penulis, baik amatir atau bahkan penulis coba-coba. Memangnya imajinasi seperti apa sih? Nah disini keunikan fanfiction adalah kamu bisa membuat plot ceritamu atau bahkan mengubah alur cerita menggunakan karakter-karakter yang sudah booming di dunia hiburan, dalam hal ini termasuk film, buku, komik, TV-Drama dan masih banyak lagi lainnya. Simpelnya gini aja deh, buat kamu yang suka Harry Potter pernah kepikiran ga kalo pasangan ideal Hermione Granger bukannya Ronald Weasley, melainkan Draco Malfoy? Well, itu adalah pasangan paling diminati di dunia fanfiction setelah Harry Potter-Draco Malfoy. Jangan kaget juga, disini banyak sekali cerita slash alias same-sex bertebaran. Tapi jangan khawatir, fanfiction menyediakan fasilitas range pembaca seperti K untuk Kids, T untuk Teen dan M untuk Mature termasuk pula info pairing dalam setiap cerita yang bisa kalian pilih untuk dibaca nantinya.

taken from elsacifer.wordpress.com

Gambar Inuyasha yang protes ngebaca fanfiction diatas sebenarnya hanya guyonan untuk menggambarkan betapa takjub mereka dengan ke-kreatif-an para fansnya. Hmm.. saya jadi  teringat Tom Felton pemeran Draco Malfoy di sebuah show ketika ditanya pendapatnya mengenai banyaknya ffn (fanfiction) dengan pairing Draco-Harry. Tom bilang pernah membacanya, dan dia cukup terkejut tapi tidak terlalu memikirkan. Saat itu MC-nya emang pinter banget buat mojokin Tom dengan sejuta pertanyaannya tentang pairing tersebut hingga membuatnya terdiam mati kutu tak bisa menjawab, apalagi setelah MC menunjukkan salah satu foto buatan fans fanatik Drary (nama pairing buatan fans untuk Draco-Harry) dengan pose ambigu dan, ehem.. sedikit telanjang. Tom sangat malu sekali saat itu, dan ia hanya mengatakan.. "kakakku pernah usil membuat foto itu sebagai wallpaper laptopku!' Poor you, Tom!

Well, tunggu dulu! Jangan berpikir fanfiction berisi cinta menye-menye saja, tidak itu tidak benar. Disana  kalian juga bisa menemukan inovasi cerita fantasi versi penulis-penulis yang tersebar diseluruh dunia, dari Indonesia, inggris, italia, jerman, spanyol dan lain sebagainya. Tinggal pilih saja bahasa dan genre apa yang kalian ingin baca. Jika kalian penikmat Naruto, sepertinya kalian akan bertemu dengan banyak fans fanatik Naruto Indonesia yang menulis tentang komik ninja satu ini dengan beragam cerita menariknya. 

Seru sekali lho, mendalami fantasi cerita penulis-penulis di fanfiction. Terkadang kita juga menemukan orang-orang yang mungkin punya jalan pikir kelanjutan cerita yang sama. Tidak buruk bukan? Lagipula kita juga bisa mengenang kembali cerita-cerita fiksi favorit kita yang mungkin sudah tamat ceritanya atau belum jelas endingnya seperti apa. Biar bisa sekalian sharing tebak-tebakan bagaimana akhir ceritanya. Nah, tertarik untuk menyelami fanfiction? atau malah mungkin kamu ingin menuliskan ide kamu sendiri? BISA BANGET! Tinggal mendaftar aja jadi anggotanya. Seru kan?

taken from graycw.wordpress.com

Yuk yang tertarik langsung klik aja Fanfiction, dan klik pilihan bacaan kamu ya! For further information tentang Fanfiction bisa klik disini. Selamat menikmati dunia fiksi penuh imajinasi!

(fatimahghaniem - 21 Januari 2013)

Sunday, January 20, 2013

Hari ke-19 : Debatastic!

Debatastic adalah istilah yang diperkenalkan oleh best friend saya, @Roceano yang pernah menjabat sebagai Coordinator FEDS (FORMASI English Debate Society) untuk memotivasi semangat teman-teman berlatih debat. Terlepas dari istilah tersebut, semangatnya untuk memotivasi orang untuk berlatih debat sepanjang masa jabatannya membuat saya akhirnya berpikir so why not if I am trying? Mungkin pada akhirnya saya tidak bisa se-addicted yang lain dalam hal debat termasuk achievement. Yet, no needs to be false untuk kembali menelusuri awal mula karir debat saya kan?

FORMASI UB Delegations of SMASH
Berawal dari acara internal competition yang saya ikuti bersama @nonypoo dan bahkan kami tidak mendapatkan satu pun victory points dalam 3 round, kami akhirnya ikut intensive practice untuk kompetisi SMASH! Wait, kompetisi SMASH bukan berarti kami pindah jalur menyanyi dan menari layaknya boyband Indonesia tersebut! Tidak, tidak.. SMASH (SMANISDA Open Debate) adalah kompetisi English Debate pertama yang kami ikuti, yang diadakan oleh Osis SMAN 1 Sidoarjo (ini dulu sekolahnya si @tambahganteng, anyway kok mau ya mereka nerima dia?) se-tingkat Jawa Timur. Waktu itu, saya masih sangat cupu sekali tentang debate, tidak bisa membedakan prioritas argumentasi. Yet, Bersama-sama @nonypoo dan @gitapriyandhani, saya mendapatkan yang namanya great experience, bisa masuk octofinal sebagai 16 besar tim terbaik di Jawa Timur.

FORMASI UB won some trophies on SMASH 2011
Selanjutnya saya menjadi single fighter untuk tetap menikmati debate di awal tahun perkuliahan saya, sebab as @nonypoo has said dia belum berminat lagi untuk melanjutkan karir debatenya, bahkan sampai sekarang! (I really don't understand her stance -.-) Kompetisi kedua saya adalah SODE, Surabaya Open Debate yang diadakan di SMAN 2 Surabaya yang merupakan kompetisi tingkat nasional. Memang saya tidak berhasil masuk ke babak 16 besar, tetapi seru sekali kompetisinya bisa ketemu banyak debaters dengan argumentasi yang wow!

Memasuki awal ajaran baru, muncullah bibit-bibit debaters baru di FEDS seperti @PatraLicous dan @zem_zemy yang menjadi teammate saya di EJVED 2011. Kompetisi yang sangat menyenangkan, mengharukan dan sarat emosi karena kami terpaksa harus melawan kawan sendiri di babak penyisihan dua kali, dan kami kalah kedua-duanya.

Kemudian, di tahun 2012 pertama kalinya saya turun sebagai N1 Adjudicator atau istilah bahasa indonesianya adalah juri peserta di ITS Open Debate yang merupakan kompetisi tingkat nasional. Well, kompetisi ini berisikan banyak sekali veteran debaters yang ilmu ke-debat-annya keren ikut serta sebagai PESERTA! Rasanya dulu saya kayak bunuh diri aja sewaktu mengiyakan tawaran @adityajanu untuk menjadi tim N1 Adjudicatornya. Disana pertama kalinya saya men-juri tim sebagus dan sebesar UGM yang mempunyai Alvin dengan flawless speechnya, Itu keren banget, argumentasinya rapi dan saya ga tau harus kasih constructive feedback apaan. Berasa bego banget deh saya waktu itu! Tetapi ga disangka-sangka saya bisa masuk 15 Best Adjudicator di tournament ini, thank you ITS for such remarkable experience! Kalo penasaran, disini ada liputan singkat tentang ITS Open 2012.

FORMASI UB Delegations on SMASH 2012
Semakin memasuki 2012 saya jadi semakin sering turun sebagai N1 Adjudicator, mungkin karena merasa enjoy dan lebih dapet ilmu. Berikut kompetisi selanjutnya yang saya ikuti hanyalah SMASH 2012 yang saya turun sebagai debater dan lolos hingga perempat final. Sedangkan kompetisi yang saya turun sebagai tim juri adalah JOVED (Java Overland Inter-Varsities English Debate) yang pernah saya ceritakan di postingan sebelumnya, Joved and Me... kemudian English Festival di Unila Lampung dan terakhir saya menjadi Invited Adjudicator atau Juri Undangan di IR-Fest milik Himahi UB dan EJVED (East Java Varsities English Debate ) milik Legato UM.

FORMASI UB Delegations on E-Fest Unila Lampung
Feel the taste of the debate, it is really debatastic! Menyenangkan! Bukan hanya ilmu dan teman yang kita dapatkan lho, tapi juga melancong kemana-mana. Mungkin memang saya lebih banyak turun di sekitar Surabaya dan Malang, tapi saya juga pernah ikut ke Purwokerto di UNSOED JOVED kemudian E-Fest Unila di Lampung. Mengesankan lho bisa sekalian wisata kuliner dan berkunjung ke tempat-tempat asyik disana. Regulasi saya tahun ini bisa ikut lagi kompetisi dan tournament di luar Surabaya dan Malang, semoga saja bisa terwujud ya! Maklum, sebagai anak tunggal terkadang terkendala izin, haha. Masih banyak kompetisi diluar sana yang menggiurkan seperti IVED di Bandung kemarin, MDO dan SIDEO di Malaysia and so many others!

Having Lunch together at HokBen Malang
Terakhir, saya mau berterima kasih deh sama FORMASI UB yang memberikan saya banyak ilmu dan kesempatan terutama dalam dunia debating dan adjudicating. Terima kasih juga untuk Universitas Brawijaya atas dukungan semangat dan dananya, semoga tidak bosan untuk terus supporting kegiatan-kegiatan kami.

(fatimahghaniem - 20 Januari 2013)

Friday, January 18, 2013

Hari ke-18 : Siapa Yang Takut?

Masih inget film kartun Scooby-Doo? Film ini dulu sangat booming sekali hingga disiarkan di beberapa stasiun tv setiap siang dan sore hari setelah pulang sekolah. Masih teringat jelas yang menjadi kekuatan film ini adalah duo penakut, Shaggy dan Scooby. Dalam ceritanya,  Shaggy dan Scooby adalah anggota The Mystery Gang yang membantu mengungkap fakta dibalik issue hantu yang beredar di masyarakat. Karena kecerobohannya, keduanya lebih sering ditugaskan untuk membantu mengawasi sekitar dalam misi penangkapan hantu. Biasanya mereka ngeles dulu tidak mau, tetapi ketika dihujani iming-iming makanan; sontak Shaggy berkata, "Siapa yang takut? kami tidak takut. Ayo Scoob kita pergi sekarang!" Mungkin sudah nasib jelek keduanya, ketika justru Scooby dan Shaggy yang paling sering bertemu dengan hantu ataupun monster tersebut. Kalo sudah begitu, keduanya saling berpelukan seperti gambar di bawah ini. Hmm.. jadi pengen dipeluk deh :|


taken from fanpop.com

Tabiat buruk Shaggy dan Scooby ini mengingatkan saya pada masa kecil yang kalo diinget-inget lagi, sangat menggelikan. Dulu sewaktu kecil, saya tinggal bersama tante-tante dan seorang sepupu perempuan di rumah nenek. Nah, seperti biasa walaupun usia kami terpaut 7 tahun, setiap harinya ga ada kata absen ribut dan berantem sama sepupu saya tersebut.  Terutama semenjak kami pergi mengunjungi wali limo dimana saya entahlah mungkin imajinasi yang terbawa-bawa menjadi sangat penakut untuk pergi ke kamar mandi tengah malem. Hal ini memaksa saya untuk mengganggu tidurnya untuk mengantarkan saya ke kamar mandi, apalagi dulu sewaktu kecil saya selalu terbangun setiap malamnya hanya untuk pipis. Saya takut, karena setiap kali pergi ke kamar mandi yang terletak di belakang rumah, di depannya terbayang makam-makam berjajar seperti yang saya lihat saat mengunjungi wali limo. Spooky sekali!

Rupanya karena jengkel saya ganggu terus tiap malam atau mungkin menjadi kesempatan emas untuk meledek, muncullah sebutan Fatimah lecek yang kalau di convert ke bahasa indonesia menjadi Fatimah penakut. Sebagai anak kecil, jelasnya saya dongkol tapi karena benar jadi saya ga melawan. Tetapi ledekan ini terus berlanjut, misalnya mau tidur di takut-takutin kalo di kolong kasur banyak monster atau guling bisa berubah jadi pocong kalo malem dan banyak hal lainnya apalagi saat itu film horror juga booming di tv dan ftv indonesia.

Hal ini berimbas pada kegiatan mengaji malam hari di kampung nenek yang saya ikuti, yang mana saya bakal menyeret satu teman untuk mengantarkan saya pulang. Kenapa? kamu mau melewati jalan gelap antara dua pekarangan SENDIRIAN? Lengkap sudah ketakutan saya saat dengan munculnya mata bersinar di kegelapan pekarangan yang melihat tajam ke arah saya dan teman saya. Serem ga? Terus takut ga nih? Kalo iya buruan peluk orang di sebelah kalian kayak Shaggy dan Scooby biar takutnya tersalurkan!

Jadi setelah ketemu dua mata berkilat tersebut, apa yang kami lakukan? ya jelas kami lari dan menjerit! Hihi, berasa di film aja ya? Tapi ini bukan film, ini serius lho. Saking seriusnya sampe jeritan kami mengundang orang sekampung (serius sekampung!) berbondong-bondong datang menanyakan apa yang terjadi. 

Dan tau ga apa yang sebenarnya terjadi? Damn! Ini amat sangat menjengkelkan ketika kami berdua sadar ternyata itu hanya sepasang mata kucing yang asyik bertengger di tembok pekarangan tersebut! Cih, kami rasanya pengen ngilang dari tempat itu juga!

Kebayang ga puasnya ketawa kakak sepupu saya malam itu? Sumpah nyebelinnya udah kayak minta digorok! Bisa ditebak juga kan apa yang dilakukan kakak sepupu saya malam itu hingga hari-hari selanjutnya? Semakin rajin bikin saya takut sama hantu dan kegelapan! Ada satu hal yang saya paling inget, alasan kakak sepupu saya sangat bangga mengaku pemberani dan rajin meledek saya. Ia selalu membesar-besarkan fakta bahwa lahir tengah malam membuatnya menjadi sosok pemberani sedangkan saya menjadi penakut akibat lahir pukul 6 pagi. Does it make sense? I don't think so!

Well, baiklah berangkat dari rasa malu akibat kejadian tersebut dan pembuktian diri bahwa saya bukan orang penakut karena lahir jam 6 pagi, saya mulai (sok) berani untuk ke kamar mandi sendiri setiap malamnya. Awalnya memang serem banget, bahkan saya harus menunduk bersikap sopan ketika berjalan ke kamar mandi layaknya ketika berjalan di makam. Lama kelamaan saya berani dan ga pernah lagi repot ngebangunin orang tengah malem. Pulang mengaji juga begitu, saya ga pernah mau lagi dianter, nekat pulang sendiri. Pergi kemana-mana maunya sendiri, ga mau dianterin. Ke sekolah, ke rumah teman semuanya serba sendiri bahkan kadang saya memilih menyusurinya dengan jalan kaki. Tidur juga berani tidur sendirian.

Akhirnya semua ilusi dan imajinasi makam-makam, guling pocong dan lain sebagainya ga pernah nongol lagi dalam kehidupan saya. Kakak sepupu saya juga takjub dengan perubahan saya saat itu. Imbasnya mungkin saya jadi terkesan suka menyendiri kalo di rumah. Anehnya dan yang bikin ngakak adalah fakta kalo kakak sepupu saya tersebut justru menjadi penakut sekali sekarang. Gelap dikit, ngomel ga bisa tidur. Ada suara angin dikit, minta ditemenin. Ke kamar mandi tengah malem? bangunin saya! Ironis banget kan?

Jadi intinya, aturan lahir pagi atau malem buat saya itu ga ngaruh sama sekali dengan personal trait-mu menjadi penakut apa ga. Takut itu bisa jadi hanya ilusi kamu aja atas hal-hal yang sudah tertanam dalam otak. Jadi jangan pernah merasa takut akan suatu hal kalo kamu masih percaya agama. "Takut yang dibolehkan itu ya takut sama Allah SWT" begitu wejangan abi saya yang sangat nyantol sampai saat ini yang disampaikan sedari kecil saat saya masih hobby menggerutu karena diledek lecek

Bagaimana dengan Fobia? Wah yang ini beda kasus sepertinya. Mungkin Fobia hantu adalah penyakit Shaggy dan Scooby. Lho kok tiba-tiba balik lagi ke Shaggy dan Scooby? karena saya sudah selesai bercerita dan bingung mengakhirinya gimana. Masih penasaran sama Fobia?  silahkan wawancara Shaggy dan Scooby. Ya sudah segitu aja, terima kasih :p


(fatimahghaniem - 18 Januari 2013)

Thursday, January 17, 2013

Hari ke-17 : Awal Perjalanan Kami

DBL ARENA!

Ada yang bertanya kenapa postingan kali ini hanya berupa foto-foto saja? Terlalu banyak tulisan juga bosan kan? ini jawaban lempar pertanyaan yang berunsur alibi sekali, haha. Mungkin lebih tepat alasannya karena sepertinya keletihan menyebabkan ide-ide tak betah hinggap di otak kemudian terbang tinggi mencari sarang yang lebih nyaman untuk ditinggali dan menyemai mereka menjadi sebuah hal konkret yang bermakna. Hahaha, masih rumit memahaminya? salahkan penyakit malas yang sedang hinggap dalam diri saya :

Singkat saja, hari ini saya dan @itamitum telah memulai perjalanan panjang kami menuju dunia awal kerja melalui program PKL. Tidak tahu pasti akankah kami benar-benar memulainya di tempat yang dengan bangganya kami capture bersama-sama. Semangat kami untuk berusaha seperti halnya kata orang bahwa berusahalah tiada henti hingga nanti nafas kan meninggalkan raga. Semoga nanti, the destiny memang memberikan jalan kepada kami di tempat yang terbaik, tempat yang juga menjadi pilihan kami. Selamat menikmati moment-moment awal perjalanan kami!

Didepan pintu masuk bagian barat DBL ARENA 

















Didepan Kantor JTV









Suasana Halaman Belakang Kantor JTV



Iya tau ini foto narsis sekali, tetapi mengingatkan kami pada ruangan mempesona di dekat kamar mandi ini :)



GRAHA PENA JAWA POS GROUP



This is the first time I explore all the buildings even though Nurin and I only goes on the surface. Yet, it is really gorgeous! This is one of some places I always dream to be visited since I was on Junior High School! The time might fly but the hope to be one of the teams had never gone! See you next time, Jawa Pos Group!

(fatimahghaniem - 17 Januari 2013)

Wednesday, January 16, 2013

Hari ke-16 : The Heavenly Couple

Liburan memang identik dengan bermalas-malasan, tapi bakal asyik kalo kamu punya segudang film atau buku untuk dilahap. Sayangnya saya ga ada rencana mengoleksi tumpukan film dan buku untuk liburan ini, karena justru saya lagi pengen melancong atau travelling kemana gitu. Tetapi namanya juga belum takdir, dikarenakan suatu hal I should stay at home.

Dua hari yang lalu, saya menemukan novel berjudul The Heavenly Couple yang tergeletak di antara buku-buku di meja belajar yang dipinjamkan adik sepupu saya sekian bulan silam yang saya bahkan ga ingat kapan. Well, lumayan kan buat mengisi waktu luang? Berikut review novel tersebut versi saya. Selamat menikmati!

The Heavenly Couple adalah jenis novel yang cukup romantis, tidak terlalu menye-menye yang melulu menceritakan kisah cinta remaja. Novel ini bercerita tentang sepasang suami istri muda bernama Majid dan Malihe yang mendapat kesusahan dalam menjalani kehidupan mereka dikarenakan label kriminal yang didapat Majid setelah dituduh mengetahui jejak adiknya yang kabur dari penjara akibat gerakan revolusioner yang diikutinya. Oleh karena itu, Majid memilih untuk berimigrasi keluar negeri, dan pilihannya jatuh ke Turki. Namun, Majid sebagai seorang yang dicap bahaya dan extremest tidak memiliki hak atas paspor. 

taken from
komunitasbacabuku.com
Malihe adalah istri yang sangat baik dan teguh pendiriannya. Baginya sosok ibunya adalah figur teladan untuk menjalani kehidupannya sebagai seorang istri. Dari sinilah keputusannya untuk menemani Majid berimigrasi lahir. Ia rela bersusah payah menemani Majid menyelundup hingga perbatasan bersama kedua anaknya, Mahdi dan Shaba. Malihe juga rela mengantri demi mendapatkan visa di kantor PBB, karena Majid tidak bisa berkeliaran secara bebas. Tidak hanya polisi tetapi jga kawan-kawan revolusioner Hosein, adik Majid yang kabur dari penjara pun mengejar keberadaan mereka. Perjalanan mereka memang tidak mudah, banyak hal terjadi diluar perkiraan mereka apalagi menghadapi tanah airnya, Iran pasca perang. Beruntungnya mereka bertemu dengan pasangan suami istri yang baik hati bernama Nyonya Golin dan Tuan Akram Afandi yang memberikan mereka pekerjaan dan tempat tinggal sementara pada masa pelarian keluarga kecil tersebut. 

Ceritanya cukup menarik lho dari awal hingga penghujung cerita, Manije Armin penulis novel ini benar-benar mengantarkan kita pada suasana Iran pasca perang yang mana tidak hanya perang yang membuat penduduk setempat resah tetapi juga keberadaan extremist revolusioner yang bergerak untuk kepentingan organisasi misalnya. Jalan ceritanya pun seru untuk diikuti dan membuat penasaran.

Sayangnya, novel The Heavenly Couple ini menurut saya tidak mencapai klimaks dan penyelesaian yang bagus. Terkesan tergesa-gesa mengakhiri cerita dan tidak jelas maksud dari penyelesaian dan endingnya yang agak sedikit menggantung. Selain itu juga, tidak ada keterangan berupa footnote atau glosarium penggunaan bahasa parsi yang kadang muncul di novel ini. Tetapi, overall novel ini cukup recommended buat kamu-kamu yang pengen mengisi waktu luang. Lumayan kan, bisa menyelami Iran dan nasib penduduk setempat yang resah akan kehidupan mereka.

Terakhir, ada semacam quote favorit novel ini yang menjadi kekuatan terbesar Malihe untuk berbakti kepada suaminya. Quote yang disampaikan ibunya Malihe yang menjadi prinsipnya untuk teguh menemani suaminya disaat apapun. 
"Seorang gadis masuk rumah suaminya dengan pakaian pengantin dan harus keluar dari sana dengan kain kafan - The Heavenly Couple"
Tidak menuntut perintah, tapi manis untuk dilaksanakan. Benar tidak? 


(fatimahghaniem - 16 Januari 2013)

Tuesday, January 15, 2013

Hari ke-15 : Galau Itu Apa?

Postingan ini special buat semua orang yang sudah mengklaim saya galau semenjak postingan cerpen kemarin. True! ini bentuk pembelaan saya, karena kayaknya nyerempet dikit masalah percintaan semua orang langsung bilang galau, sedih dikit dibilang galau, ngomel dikit dibilang galau. Terus senggol dikit galau, bacok udah ga laku kali ya? mungkin karena parangnya udah tumpul :|

Jadi sebenarnya definisi galau itu apa? Standart dan parameter galau itu sebenarnya gimana? yuk cekidot hasil telusuran saya!

Berikut adalah postingan status seorang teman yang menulisnya di akun google+ 

Setuju sama kamu dik, emang bentuk nyata galau itu keadaannya seperti apa belum jelas.

Terus yang dibawah ini, menurut pendapat blogger yang saya ga tau namanya, klik disini aja kalo penasaran.
Kata galau bisa diartikan sebagai bentuk perkataan seseorang yang sedang mengalami pikiran yang tidak karuan atau dalam keadaan yang tidak menentu.
Baiklah, pikiran yang tidak karuan dan keadaan yang tidak menentu itu seperti apa jelasnya? katanya si empunya blog sih, galau itu sedih, bimbang, gelisah, bingung dan sebagainya. Lha orang sedih karena kehilangan orang yang disayanginya apakah sama dengan orang yang kebingungan cari alamat rumah? Ah, definisi ini agak sedikit memaksa, menyama-ratakan semua hal yang berakar pada pikiran yang tidak karuan. 

Asal comot definisi emang susah menemukan ke-valid-an-nya, yaudah langsung ngacir ke KBBI aja alias Kamus Besar Bahasa Indonesia!

                      
Anda bingung? saya juga :|
Tapi ternyata, definisi kacau tidak keruan memang ada di KBBI untuk istilah galau. Sayang tidak ditemukan penjelasan lebih jauh didalamnya, meskipun sudah saya coba meng-klik cari penggunaan lain kata galau.

Masih dengan ketidak-puasan yang menggelayut, saya cari kembali makna ataupun mungkin penjelasan dari istilah galau yang sudah meraja-lela terutama di kalangan remaja dan masyarakat umum yang lebih jauh lagi. 

Tarraa.. saya menemukannya di salah satu laman milik kompas, berupa opini yang menurut saya ringkas dan padat sekali isinya. Terima kasih Fandy Sido yang telah memberikan pencerahan kepada saya dan mungkin mereka yang masih meraba-raba makna sebenarnya galau. Yasudah, ga pake banyak bahasan lagi, langsung lahap saja opininya fandi di kolom opini kompasiana.com disini. Selamat menikmati!

(fatimahghaniem - 15 Januari 2013)

Monday, January 14, 2013

Hari ke-14 : Merindu

Aku akhirnya mencoba mengunjungi pantai hari ini, dan sudah kuhabiskan seperempat hari hanya untuk memandangi laut. Jangan bertanya aku sedang apa, aku hanya merindukanmu dan mungkin hanya laut yang bisa membuat rinduku ini mengering habis.

Kenapa harus pantai? Tentu saja, karena ini tempat favoritmu. Kamu tak pernah henti menceritakannya demi membuatku tergoda untuk mampir. Kamu pasti senang melihatku berdiri di tengah lautan pasir, meninggalkan jejak kakiku disana.

Aku ingat sekali kamu selalu bilang, pantai itu tempatmu melepaskan penat, menghapus duka dan menanam asa. Bersama laut, kamu bisa bercumbu dengan kuatnya karang dan kerasnya tamparan ombak. Menyadarkanmu akan arti keberadaanku, ya kamu selalu bilang aku adalah pengingatmu untuk selalu menjejak tanah dan meraih mimpi.

Lihat, hanya dengan menatap pantai aku bisa mengingat banyak hal tentangmu. Jangan marah aku tak pernah berkunjung kesini, bukan karena aku tidak ingin mengingatmu tetapi aku tak mau larut dalam kesedihan yang kamu tabur. Kamu harus tahu, merindukanmu saja sudah membuatku uring-uringan.

Ku tulis namamu didekatku berdiri, mencoba menantang ombak yang datang menghampiri. Seberapa sanggup kamu meraih dan merebut namanya yang kulukis indah disampingku? Aku tertawa ketika kulihat dengan mudahnya namamu terhapus oleh sapuan ombak. Kamu mungkin benar, ombak memang keras seperti kerasnya aku yang melarangmu pergi ke tempatmu berada sekarang.

Di ujung kanan sana, banyak sekali batu karang yang bersiul mengajakku untuk mampir. Dengan kesal aku melangkah menuju bebatuan tersebut, melompat perlahan menyampaikan makian karena pantai berhasil merampas kamu dariku. Lagi-lagi aku tertawa pilu, jatuh terduduk akibat lumut hijau yang marah karena aku telah melecehkan kuatnya karang. Aku kesal, karena kamu pergi tanpa kabar.

Kenapa kamu bilang aku mirip seperti laut? Aku sama sekali tidak seindah laut biru, tidak sedikitpun. Kenapa kamu bilang aku sekuat batu karang? Kamu terlalu naif menilaiku, aku rapuh tanpa hadirmu. Kenapa kamu bilang aku bagaikan tamparan ombak yang selalu kamu rindu? Aku bahkan sekarang membenci ombak yang membawa pergi dirimu entah kemana.

Kembali kuingat pertengkaran hebat itu, saat kamu lebih memilih pergi menyebrangi lautan hanya untuk sekedar memuaskan diri. Kamu bahklan memilih menghiraukan sejuta peringatan yang kuikrarkan demi menghentikan langkahmu sebulan yang lalu. Kamu lihat sekarang? Kamu hilang tak berbekas entah dimana.

Sekarang aku ragu dengan asumsimu. Kukira kamulah laut, batu karang dan ombak itu, bukan aku seperti yang selalu kamu sampaikan. Aku hanyalah pasir pantai yang merupakan butiran kehancuran sang karang, yang rapuh disapu ombakmu dan tidak indah tanpa adanya lautan. Aku, akulah yang membutuhkanmu, bukan kamu.  

Mendadak suara ringtone yang kurindukan itu menggema di tengah tangisan piluku, sejenak membuatku tertegun memandangi layar handphone yang mengedipkan namamu.

“Hai,” katamu diujung telfon. Kamu tahu aku bisu mendadak, tidak sanggup berkata-kata. Mendengar suaramu yang telah sebulan hilang, sudah sanggup membuncahkan tangisanku lagi. Tetapi tentu aku tidak mau menangis didepanmu, dan memilih membisu. “Kamu dipantai? Sedang apa?” Kata-katamu sungguh mengejutkan, membuatku reflek mencari keberadaanmu disekeliling pantai, tetapi kamu tidak ada dimana-mana. “Kamu merindukanku?” dan kamu tertawa kecil.

“Tentu saja!” Jeritku kesal. “Kamu sekarang dimana?”

“Masih ditempat ekspedisi pencarian paus, sedang apa kamu di pantai?”

“Bagaimana kamu tahu aku sedang di pantai?”

“Aku hafal suara ombak yang selalu memelukku,”

“Jangan sok puitis!”

“Kamu yang membuatku puitis akibat rindu yang sudah tertimbun”

 Aku tertawa, “Itu salahmu!”

“Maaf sudah membuatmu khawatir, disini susah sinyalnya. Secepatnya aku pasti pulang,”

Lihat, kamu selalu asyik dengan asumsimu, selalu begitu. Kamu seharusnya tahu aku disini sangat merindukanmu, menginginkanmu cepat kembali. Aku memang egois, melarang kesenanganmu demi ingin melihatmu selamat disini. Tetapi semua itu tidak ada artinya. Karena seperti yang sudah kukatakan, aku hanyalah pasir pantai yang tunduk akan ombak. Hanya mendengar suaramu saja, aku sudah lupa akan semua kegelisahanku terhadapmu. Hanya mengetahui kejelasanmu dimana saja, sukses membuatku lupa akan seluruh kesal dan kecewaku terhadapmu. Kamu lihat kan, sungguh kuat pengaruhmu terhadapku. Membuatku tak henti jatuh cinta kepadamu, seperti halnya hari ini kau membuatku jatuh cinta kepada laut yang membawamu kembali kepadaku.


(fatimahghaniem - 14 Januari 2013)

P.S. : Cerpen pertama yang saya publish di blog demi merealisasikan tantangan dari @AzuraMiuw_ Saya tahu ini jelek dan kepanjangan, saya memang ga ahli bikin cerpen! silahkan dihina-hina tidak masalah :) Oh iya, just information aja lho, inspirasi cerita ini sebagian besar dari kunjungan saya ke Papuma akhir desember lalu bersama teman-teman yang pernah saya ceritakan di short rush travelling. Terakhir, ini foto favorit saya, yang diambil sahabat saya @adityajanu



Hari ke-13 : Tentang Mereka

Inspirasi tulisan ini mungkin didapat setelah membaca blog sebelah milik @salsabilasasmi tentang alayers. Didalamnya dibahas juga tentang geng jaman SMA yang dibuat dengan nama alay dan sebagainya. Aseli saya langsung teringat jaman-jaman jahiliyah tersebut, tapi truly seperti yang dikatakan sasmi justru disanalah momen termanisnya.

Merangkai kembali momen-momen termanis yang pernah saya buat dengan well,let's say geng SMA, membuat saya akhirnya menyelami memori-memori yang tercetak manis dalam beberapa gambar berikut ceritanya.

tour ke mojokerto
best teammates
Berawal dari kesamaan karena desperately terjebak di dunia RSBI, kami (yang perempuan) akhirnya sering ngobrol dan curhat sana-sini seputar keseharian. Lalu datanglah proyek seni rupa yang mengakrabkan kami dengan hasan, billah, fani dan adit. Dilanjutkan dengan berbagai proyek kelas yang terus berdatangan seperti outbond, tour ke tempat sejarah di mojokerto, theatrikal hingga pada akhirnya kebersamaan kami dipisahkan oleh perbedaan kelas saat menginjak kelas 2 SMA.

Punya kesamaan minat dalam mendalami komik dan dunia jurnalistik, kami juga bergabung di mading sekolah. Saat kami kelas 2, kebetulan @adityajanu menjadi ketua umum Mading. Agak berasa seperti AADC gitu deh, kami sedikit banyak menguasai mading yang bahkan ga punya sekber tapi tetep eksis melalui keikutsertaan kami di DetEksi Con yang diadakan Jawa Pos Group. Itu banyak banget kenangan manis dan pahitnya, aaah.. serasa pengen terbang ke masa-masa itu.

nuwailah, aryn, saya, qanitah, vioryza
udah persis skuad sepakbola ya? -.-
Tidak hanya itu, rupanya minat untuk mengikuti KTI yang digembor-gemborkan saat SMA membuat kami penasaran dan tertarik untuk membuat penelitian bersama. Digawangi @malessinau, kami akhirnya meneliti pabrik tahu yang banyak terdapat di kota kecil kami. Disanalah muncul @yuntyansyah yang rela rumahnya dijadikan basecamp kedua bersama @ilham_irmansyah untuk melanjutkan penelitian tersebut. Kemudian, tarraaa.. tepatnya tanggal 12 Maret 2009 kami menetapkan hari jadi geng kami dengan nama tewebe family. Nah lho, artinya apaan tuh? Rahasia dong! #oposeh

1st anniversary @aryne1 home















jogja vacation

dinner at illy sewaktu @malessinau main ke malang
















Jangan salah lho, kami masih sering bermain bersama meskipun gak pernah selengkap dulu. Mungkin karena seiring berjalannya waktu, kami sadar kalau kami punya visi-misi yang berbeda. Apalagi ditambah perbedaan kampus yang terpencar di 3 kota jawa timur, surabaya-malang-jember. Namun, kalau memang ada kesempatan, kami pasti sempatkan waktu untuk sekedar bertemu dan main bareng, misalnya saat liburan, perayaan ulang tahun, anniversary atau tahun baru. Ah jadi ga sabar ketemu mereka liburan ini, bisa ga ya? 

last journey with them, papuma beach
saya yang merindukan kalian, si kenangan termanis :*

(fatimahghaniem - 14 Januari 2013)