Thursday, January 9, 2014

Logical Reasons

Sempet baca blog sebelah, blognya mahasiswi imut yang pendiem tapi punya sejuta kata tak terungkapkan, sebut saja nona jamblang, hal ini dikarenakan hobby dia yang suka banget ngomong jamblang ditengah-tengah ke-pendiem-annya, dan ga tau juga artinya apaan. well, sebenernya postingannya simple tapi ngena sekali, tentang alasan kita mencintai atau menyukai seseorang, haruskah ada alasannya? kalo yang mau kepo dan baca, disini ya !

Alasan, setiap orang selalu mempertanyakan alasan suatu hal. Alasan kenapa datang terlambat, kenapa bangun kesiangan, kenapa ga mengerjakan PR, kenapa harus beli sandal, kenapa ngado jam tangan, kenapa merek A lebih bagus dari merek B, kenapa masih jomblo single, kenapa dan kenapa? banyak pertanyaan kenapa yang menuntut alasan. well, kalo dipikir-pikir ya, yang namanya alasan itu emang penting juga. Misalnya, alasan dateng terlambat. Kalo misalnya karena nyelamatin orang kecelakaan di jalan, mau ngomong apa? it can be happened. Yang namanya alasan alias alibi juga perlu bukti kan, gapapa dibuktikan aja kalo itu bener. Gak ada salahnya percaya, selama itu logis dan bisa dimaafkan. Ya, kecuali kalo udah ga logis dan keterusan, itu perlu dipertanyakan kedisiplinannya. Yang jelas, yang namanya alasan itu berhubungan sama hal-hal logis, hal-hal yang mudah dicerna oleh otak. Makanya, pertanyaan-pertanyaan diatas tadi, pasti gampang banget kan jawabnya, meskipun bisa aja ngibul dengan bilang, "maaf, tadi ban motor bocor dijalan" tetep aja itu masuk kategori logis yang diterima otak, bukan?

nah, gimana kalo pertanyaannya sama kayak yang dilontarkan nona jamblang, kenapa suka warna biru, kenapa kok suka sama cowo itu, gimana sih kok bisa suka sama cewe itu. Pertanyaanmya terkesan logis, tetapi bagaimana kita menjawabnya? tidak semudah menjawab pertanyaan sebelumnya bukan, yang bahkan kamu tidak memerlukan waktu untuk berpikir dua kali. Mungkin para ahli science bisa membuktikan bahwa pertanyaan diatas bisa dijawab menggunakan logika, bahwa warna biru memiliki arti ketenangan seperti air yang merupakan dekat dengan kepribadian seseorang yang cinta damai. Perasaan suka itu terjadi karena adanya hormon oxytocin yang meningkat and bla bla bla. Apakah penjelasan-penjelasan tersebut dengan mudah dicerna otak? ah kalo menurut saya tidak. Karena pada dasarnya, kita hanyalah manusia biasa yang tidak bisa menguasai perasaan kita. Pemilik alam semesta inilah yang memilikinya, maha pembolak-balik perasaan. Selain itu, pertanyaan yang berurusan dengan perasaan dan ketertarikan tidaklah mudah dikaitkan dan diterima otak, karena sistem kerjanya sudah berbeda. Hati dan otak pun letaknya berjauhan. Maka, tidak ada salahnya kan ketika kita tidak memiliki alasan akan suatu hal. Alasan kenapa kita menyukai latihan debat daripada ikut paduan suara misalnya, itu juga karena hati, minat dan ketertarikan kita yang berkehendak. In this level, ini bukan lagi daerah kuasa otak. 

Jadi kesimpulannya, alasan itu memang terkadang penting, tapi bukan berarti kita memaksakan diri untuk membuat suatu alasan itu ada untuk suatu hal yang tidak berhubungan dengan hal logis. Mempertanyakan hal tidak logis tentu diijinkan, tetapi berilah lawan bicara kamu hak dan kebebasan untuk tidak menjawabnya jika hal itu berhubungan dengan hati dan perasaannya. Misalnya, jika kamu ditanya kenapa kamu suka pake sepatu high heels sih kemana-mana? boleh kok nanya, tapi hargain juga kalo yang ditanya cuma senyum aja tanpa jawaban, palingan kalo bisa jujur dan ngomong langsung, yang ditanya bakal jawab.. lha terus kenapa emangnya kalo suka, masalah buat lo? suka-suka dong!


Happy New Year!
@fatimahghaniem
9 January 2014

1 comment:

  1. sometimes we don't need logical reason behind what we like and do... :)

    ReplyDelete