mungkin aku terlalu brutal untuk memahami semuanya,
mungkin aku terlalu percaya untuk menyelami semuanya,
semuanya sama saja!
semuanya sia-sia, jika kita sendiri tak mampu mengubah dunia
dan kemudian bangkit dengan kekuatan baru yang pincang
kuakui, sahabatku tepat sekali meramalkan nasib kita
"percuma, masih banyak kemunafikan disini," katanya kala itu
Ya, memang mustahil hilang secepat ini, tapi tak ada salahnya kita mencoba, kan?
hanya isapan jempol yang diberi bumbu senyuman licik
keinginan mencoba itu, seolah hilang diterbangkan angin,
tak membekas sedikitpun, barang aromanya saja
menangisi penderitaan yang seolah hanya ada padaku,
tapi dibelakang... rupanya sama menderitanya denganku
apa aku harus percaya?
nyatanya aku percaya, dan kami saling membahu untuk berdiri
berdiri memberi senyum pada dunia baru kita
lantas yang terjadi, banyak hal yang memang menyakitkan
masalah datang bertubi-tubi
walaupun akhirnya dapat terselesaikan
setidaknya, kita telah belajar untuk bersabar
detik ini, akui sudah tak perduli lagi
persetan mereka mau bilang kami apapun!
aku ga peduli lagi
sedangkan membangun keadaan yang seimbang itu, tak semudah membalik tangan
semuanya ga akan berubah, jika kita tak mau mengubah dunia kita
ya, semua tetap sama!
sama berantakannya,
jika bumi tempat kita berpijak pun, hanya berpihak pada satu sisi
Author note : honestly, I don't really like this note, because it reminds me to something immature that my friends and I have done during high school. but, yeah..I do miss and love them! moreover, this is not bad for giving me a realization to be better now, enjoy!
(ghaniem - 19/11/2009)
No comments:
Post a Comment