Wednesday, January 2, 2013

Hari ke-1 : Short Rush Travelling

Ini pertama kalinya saya berlompatan ke 4 kota sekaligus dalam waktu 3 Hari! Bagaimana rasanya? Menyenangkan! Capek ga sih? ah itu urusan belakangan.

Diawali dari keinginan berujung perjanjian untuk pergi bermain ke rumah teman-teman di Sidoarjo pada akhir tahun 2012, maka kalender tanggal 30 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013 saya blacklist dari kegiatan lain. Beberapa ajakan untuk New Year Eve bersama teman-teman terpaksa saya tolak. Bukan karena tidak mau, tapi sudah terlanjur janji dengan para penggiat Visit Sidoarjo.

Secepat datangnya angin berhembus, sebuah ajakan pergi ke Pantai Papuma dari kawan sejawat semasa SMA datang tepat satu hari sebelum saya pergi ke Sidoarjo. Jangan ditanya, tentu saya tergoda. Apalagi dengan iming-iming free transportasi! Seperti halnya adam tergoda buah khuldi  akibat godaan syetan, akhirnya saya memberanikan diri izin untuk memundurkan jadwal kedatangan saya di Sidoarjo. Tentu saja, izin dari orang tua saya juga perlu saya pertimbangkan. well, here is it.. Saya pergi ke Pantai Papuma!



Panjang perjalanan yang saya lalui dari Bangil-Jember yang setara dengan 4 Jam itu akhirnya disambut oleh hujan badai yang menyejukkan. Awalnya memang ragu untuk melanjutkan perjalanan, tapi toh tidak ada yang bisa menghentikan langkah kami untuk mengunjungi Papuma yang terkenal karena keelokannya. Sesampainya disana, saya jatuh cinta! Walaupun mereka bilang Papuma tidak terlihat sempurna akibat cuaca gelap setelah hujan badai, tapi.. saya tetap cinta dan ingin kembali kesana. Meninggalkannya pun saya tidak rela pada penghujung senja yang bergerak datang mengusir pengujung pantai.




Selalu ada kenangan di setiap perjalanan, tentu saja. Sama halnya dengan Papuma, dimana saat kebersamaan yang kami habiskan dengan bercanda dan saling olok yang tak pernah berakhir. Namun, sayangnya 30 Desember milik saya menemui akhir.  Tepat jam 12 malam saya masuk rumah, dan berhasil memeluk guling dengan damainya.


31 Desember 2012 di pagi hari adalah pagi yang ramai. Kedua orang tua saya entah kenapa juga ikut meramaikan suasana dengan sibuk membangunkan serta memperingatkan saya untuk segera pergi ke Sidoarjo. Setelah melakukan berbagai negosiasi dengan mata saya yang nagih minta jatah tidur yang kekurangan, serta mempertimbangkan protes telinga saya yang sudah lelah mendengar hiruk pikuk orang tua, maka saya berangkat meninggalkan rumah di siang bolong, jam setengah 11 tepatnya. And really, it was the worst choice pergi jam segitu! Produksi keringat meningkat secepat larinya tupai, bahkan nyampe Sidoarjo pun saya tidak perlu berfikir dua kali untuk segera membeli Es Oyen di pinggir jalan (memang tidak ada hubungannya sih-_-). So damn hot!


Mendekati jam 5 sore, teman-teman seperjuangan saya di masa perkuliahan sudah mulai menampakkan diri. Seperti biasa, melakukan kekonyolan demi kekonyolan yang sangat hina-able untuk bisa dilontarkan, hingga akhirnya kami pergi menuju lokasi pembakaran yang disiapkan khusus oleh nurul, teman kami yang rela direpotin demi suksesnya visit sidoarjo. Acara bakar-bakar pun dilalui dengan tawa serta hinaan, seperti biasa. Namun, sedikit special dengan adanya kembang api gratis yang bahkan kami ga perlu repot untuk menikmatinya, tersedia live di pelataran rumah sambil tetap asyik melakukan pembakaran dan santap makan malam hingga jam 12 malam. Keramaian 1 Januari kami pun menjadi semakin berwarna dengan hiasan tidur ngelindur Si Doel ala Amin, teman dengan suara tidur paling keras, yang secara live report disampaikan Fakhri, yang ini adalah teman yang ngaku ganteng tapi hina-able. Selain itu, masih ada Iqbal yang ngelindur ala pahlawan bertopeng beserta Tara, pacarnya dan Sasmi, yang ngakunya paling sekseh. Tidak perlu dijelaskan apa yang terjadi, selalu sama, saling hina. Bahkan ketika saya dan Sasmi pergi meninggalkan Sidoarjo terlebih dahulu, dimana kurang dari 24 Jam penjelajahan yang saya lakukan. 

1 Januari 2013. Hari ini, hari kesukaan saya. Bukan karena tahun barunya, tapi lebih karena saya kembali pergi dengan kereta api. Rasanya kangen sekali lama tak bepergian bersamanya, apalagi menuju kota Bangil yang tak pernah henti kurindukan. Tidak ada cerita special di kota Bangil  yang kuhampiri hanya 4 jam saja, karena saya kembali bertemu dengan kawan sejawat diatas kereta dan berlari menuju kota Malang, tempat kami bertemu dan mengemban kewajiban sebagai seorang mahasiswa. 

Perlompatan 4 kota ini memang tidak signifikan, tapi melakukannya dalam 3 hari dengan rute yang tidak beraturan.. sungguh ini bagaikan short rust travelling dengan pemberhentian yang dikejar waktu layaknya pit stop dalam perlombaan balap Formula 1. Sangat mendebarkan namun menyenangkan!

Jadi, Januari.. jangan banyak mengeluh ya! Mari bekerja sama menyongsong hari-hari saya dengan semangat dan senyuman!


(fatimahghaniem - 1 Januari 2013)

No comments:

Post a Comment