Friday, January 4, 2013

Hari ke-4 : Omelan Seorang Sahabat

Ini hari apa? Jum'at ya? Padahal biasanya mood kayak kena PMS itu dateng kalo pas hari senin lho! Oke itu ga penting haha. Jadi sebenarnya hari ini, postingan bakal special bercerita tentang sahabat saya yang ngambek karena dipaksa baca blog ini tapi ga pernah dijadiin peran utama. Seorang sahabat yang telah menemani saya sepanjang masa perkuliahan dari jaman cupu maba. Nony Wahyuningtiyas namanya atau biasa dikenal sebagai Mama Nony.

Here she is.. Nony Wahyuningtiyas
Banyak hari yang kami lewati bersama, banyak pula kenangan yang sudah kami buat. Semuanya berkisah antara senang, tugas, berantem, teguran, hinaan, tawa dan duka. Tetapi, sepertinya hari ini berbeda! Seorang Nony yang selalu cuek untuk segala macam urusan, dari permasalahan cinta ataupun sekedar problematika hidup sedang terjangkit penyakit PMS berkelanjutan seharian penuh di hari Jum'at yang seharusnya indah. Seharusnya indah, seindah datangnya pelangi setelah hujan yang mengantarkan kita semua menemui kabar gembira bernama WEEKEND PERTAMA di tahun 2013 (comot remaja labil twitter gitu ceritanya). 

Asal usulnya tidak jelas, tapi tidak biasanya si mama yang sudah mengangkat 4 anak dari keluarga cenil (jika anda tidak mengerti, just abaikan!) ini mendadak menjadi sangat labil hari ini. Usut punya usut, ternyata faktor 2013 sukses mengikis sedikit demi sedikit sifat cueknya. Ceritanya, si mama ini sedang jengkel gegara sebuah novel milik Nadia, salah seorang anak angkat, malah kejadian beneran terhadapnya, novel Tere Liye berjudul Sejuta Rasanya. Merasa ditampar realita, sejuta omelan keluar dari mulutnya. Mungkin memang benar, teori selalu berbanding terjungkal dengan kenyataan. Tetapi apa gunanya pernyataan itu? bisa memperbaiki yang sudah lewat? Jelas, tidak! Namun, ada ga sih fungsi omelan dan kenyolotannya seharian ini? sebagai seorang sahabat yang sedikit banyak tahu kebiasaan si mama, she look so human today!

Gaya ngambek si Nony


Ada alasannya kenapa saya bilang dia sangat manusiawi, karena selama ini si Nony ini paling jago cuek dan menutupi apa yang dirasakannya. Jadi, saya cukup bersyukur dia bisa mengomel dan mengeluh seperti hari ini, mengeluarkan semua yang dirasakannya di permukaan, dari muka, hati dan geraknya. Tidak, saya tidak bersyukur untuk kasus yang terjadi padanya, kok. Saat saya menulis ini, si mama sudah tidur terlelap. Sudah malam memang, saatnya doa teruntai demi melihatnya bangun ceria seperti biasanya. Karena, betapapun saya mensyukuri kemanusiawiaanya, Nony yang ceria jauh lebih menyenangkan! So, cheers up Non! Masih banyak jalan terjal yang harus kita hadapi bersama di depan, walaupun kita punya jalan masing-masing. Semoga kita bertemu dipersimpangan nantinya, dan saat itu semoga kamu sudah  menggenggam asamu yang paling indah.



(fatimahghaniem - 4 Januari 2013)

2 comments:

  1. dan naasnya di pagi yg di harap akan hadir lebih menceriakan tetap saja ad hal yg membuat mami tercinta "ngomel" hiks~

    ReplyDelete
  2. beneer~ cuma karena kunci dan blazer yang menghilang entah kemana :p

    ReplyDelete